![]() |
Kabuto via @anabule_co |
Cara Pembuatan Kabuto
Pembuatan Kabuto : Ubi kayu basah, dikupas kulitnya, dicuci dan kemudian dijemur selama 3 hari (setengah kering). Setelah itu disimpan dalam wadah tertutup selama 1 hari 1 malam sehingga warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman, kemudian dijemur kembali sampai kering. Untuk cara pengolahannya, kabuto kering kulitnya dikikis dengan menggunakan pisau, kemudian dipotong-potong (sesuai selera) lalu direndam air selama 8 jam, dicuci bersih langsung dikukus sampai matang, dan kabuto siap dikonsumsi dengan menambahkan parutan kelapa
Pembuatan Kabuto : Ubi kayu basah, dikupas kulitnya, dicuci dan kemudian dijemur selama 3 hari (setengah kering). Setelah itu disimpan dalam wadah tertutup selama 1 hari 1 malam sehingga warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman, kemudian dijemur kembali sampai kering. Untuk cara pengolahannya, kabuto kering kulitnya dikikis dengan menggunakan pisau, kemudian dipotong-potong (sesuai selera) lalu direndam air selama 8 jam, dicuci bersih langsung dikukus sampai matang, dan kabuto siap dikonsumsi dengan menambahkan parutan kelapa
Sejak dulu, Kabuto merupakan makanan pokok masyarakat Muna yang tinggal di daerah pesisir sebagai pengganti nasi, terutama pada masa-masa paceklik. Dilihat dari struktur tanahnya, wilayah yang berada di pesisir pada umumnya memiliki kondisi tanah yang kurang subur dan jauh dari sumber pengairan air tawar sehingga tanaman padi sulit untuk tumbuh. Kondisi inilah yang memaksa penduduk setempat mencari tanaman alternatif selain padi. Maka, dipilihlah ketela pohon karena makanan dari bahan baku tersebut dapat memberi rasa kenyang dan tahan lama sebagaimana nasi. Tidak diketahui mengapa kuliner khas Muna ini dinamakan Kabuto.
Makanan ini akan terasa lebih nikmat jika dimakan bersama dengan ikan asin goreng. Selain rasanya nikmat dan mengenyangkan, Kabuto juga dipercaya dapat mencegah penyakit maag. Dilihat dari kandungan gizinya, Kabuto termasuk makanan yang kandungan gizinya kurang daripada beras. Hal ini disebabkan karena singkong kering memang bernilai gizi rendah. Namun dapat digunakan sebagai pengganti beras.
Menu khas ini masih kita jumpai di desa-desa nelayan pesisir pantai Sulawesi Tenggara. Bisa jadi masyarakat masih mempertahankan makanan ini karena harganya yang tergolong sangat murah dan membuatnyapun sangat mudah
Sumber: Kompasiana & InspirasiIndonesia