"Yang pasti kita akan buat pesta kembang api yang dua hingga tiga kali lebih besar. Saya minta Cina untuk bikin ledakan yang ada tulisan Sultra-nya. Malam hari semua lorong harus terang, gerbang dipasangkan lampu. Kita buat selama dua minggu atau satu bulan. Bappeda siapkan anggaran untuk beli lampu. Tapi masing-masing SKPD yang belanja," kata Sultra-1 itu.
Nantinya, Konawe dan Kota Kendari ditunjuk sebagai tuan rumah bersama dalam pelaksanaan puncak HUT Sultra. Nur Alam ingin memberikan nuansa berbeda di perayaan tahun ini. Makanya Kota Kendari dipercayakan sebagai tempat pelaksanaan pameran dan hiburan. Gubernur meniadakan pawai SKPD yang dianggapnya hanya menghabiskan anggaran. Sementara dana untuk itu tidak disediakan. Pasangan Saleh Lasata itu lebih cenderung suka dengan lomba hias perahu di laut.
Katanya, rencana itu tidak akan memberatkan SKPD. "Saya pikir tidak perlu ada pawai di darat, lebih enak di laut. Lagi enak-enaknya di laut. SKPD juga tidak terlalu berat. Karena menghias kantor lebih berat dari pada perahu. Tapi dananya tidak ada dalam APBD. Kembang api saja usaha gubernur," kelakarnya. (dri/KP)
Nantinya, Konawe dan Kota Kendari ditunjuk sebagai tuan rumah bersama dalam pelaksanaan puncak HUT Sultra. Nur Alam ingin memberikan nuansa berbeda di perayaan tahun ini. Makanya Kota Kendari dipercayakan sebagai tempat pelaksanaan pameran dan hiburan. Gubernur meniadakan pawai SKPD yang dianggapnya hanya menghabiskan anggaran. Sementara dana untuk itu tidak disediakan. Pasangan Saleh Lasata itu lebih cenderung suka dengan lomba hias perahu di laut.
Katanya, rencana itu tidak akan memberatkan SKPD. "Saya pikir tidak perlu ada pawai di darat, lebih enak di laut. Lagi enak-enaknya di laut. SKPD juga tidak terlalu berat. Karena menghias kantor lebih berat dari pada perahu. Tapi dananya tidak ada dalam APBD. Kembang api saja usaha gubernur," kelakarnya. (dri/KP)
sumber: kendarinews