Aniaya Orang Tua, Anak Durhaka Ditangkap Polisi

Ilustrasi Penganiayaan

Siti Sandra (45) ditahan polisi karena kerap menganiaya orang tuanya Galia. Hal itu bermula dari laporan Hj. Siti Sami, anak Kandung lain dari Galia ke polres Kendari. 

Selama dua tahun lebih, Galia tinggal bersama anaknya Sandra tapi sering dipukul pakai kayu. Layaknya pembantu, Galia disuruh memasak, dimarahi dan dipukuli bahkan didorong hingga terjatuh.

"Dia sering pukul saya, dia kadang suruh masak saya. Kalau tidak masak di rumah, biasa dia pukul atau tampar saya dengan kayu atau tangan, saya sedih dengan dia," tutur Galia sedih.

Sandra juga sering menyuruh sang ayah, yang bekerja sebagai tukang kayu untuk bekerja bila sedang tidak ada orderan. Sebelum sang ayah menyelesaikan pekerjaan itu, Sandra yang tidak punya pekerjaan mengambil uang hasil jerih payah sang ayah.

“Sebetulnya persoalan ini sudah kami ketahui, tapi kalau habis memukul ibu (Galia) hanya kami nasehati. Ternyata kalau diberitahu, malah makin marah. Jadi kita laporkan saja di polisi,” sambung H. Siti Hami, anak korban lainnya ditemui di Polres Kendari.

Anehnya, Siti Hami mengaku selalu ingin mengambil orang tuanya untuk tinggal di rumahnya. Namun, pelaku melarang dan tidak pernah mengizinkan kedua orang tuanya untuk tinggal dengan anak lainnya. Atas kekerasan yang terus dialaminya, sehingga korban melarikan diri dari rumah. “Tidak tahan lagi disiksa sehingga dia melarikan diri dari rumah," ujarnya.

Selama ini dia mengaku selalu bersabar dan enggan mengadukan penganiayaan yang dialaminya baik ke anak kandungnya yang lainnya maupun ke polisi. Namun kekerasan itu terus dialaminya hingga habis kesabarannya lalu mengadukannya ke polisi. 

Atas laporan tersebut, personil Polresta Kendari langsung menjemput pelaku di kediamannya. di Lorong Tekukur, Kelurahan Kambu, Kota Kendari "Pelaku melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan melanggar pasal 23 tahun 2004 dengan ancaman 4 penjara," ujar Kapolresta Kendari AKBP Anjar Wicaksana

sumber: Kompas & Kendarinews