Artikel Terbaru:
Loading...

Pejabat Polda Sultra Diduga Terlibat Suap Korban Penculikan dan Pembunuhan

Kasus peculikan, perampokan, dan pembunuhan dua perempuan asal Jakarta bernama Wendy Evelin dan Nur Hasanah terus mengarah ke pejabat Polda Sulawesi Tenggara yang diduga ikut terlibat. Beberapa tersangka dan saksi mengaku AKBP RM telah meminta uang sebesar Rp600 juta dari korban untuk menangguhkan penahanan tersangka El Fahmi yang ditahan Polda Sulawesi Tenggara.

Namun, Wendy hanya sanggup membayar Rp500 juta untuk diberikan kepada penyidik melalui salah seorang makelar kasus bernama Andi Samsuddin yang kini telah menjadi tersangka utama pembunuhan Wendy dan Nur Hasanah. Keterangan saksi yang mengarah ke AKBP RM yakni Eden Kusyanto, pengelola kos yang ditempati Wendy dan Nur Hasanah. Eden mengaku pernah mendengar pernyataan dari Wendy bahwa uang di tas akan diserahkan ke penyidik untuk biaya penangguhan suaminya. 

Saksi lain yakni Marlon Nababan, suami Nur Hasanah, mengatakan pernah melakukan percakapan dengan Wendy. Saat itu Wendy mengakui bahwa semua urusan sudah selesai tinggal menyerahkan sisa dana ke penyidik melalui Andi Samsuddin. Andi dalam kesaksiannya mengaku akan menyerahkan sisa dana ke AKBP RM di Bandara Haluoleo. 

Kabid Propam Polda Sultra Ajun Komisaris Besar Rahmad Pamudji mengatakan pihaknnya masih mengumpulkan bukti-bukti terkait keterlibatan salah seorang pejabat Polda Sulawesi Tenggara dengan inisial AKBP RM. Jika pihaknya telah mendapatkan bukti, siapa pun akan diperiksa karena tidak ada yang kebal hukum.

Kasubid Pusat Pengolahan Informasi dan Dokumentasi Komisaris Dolfi Kumase di Kendari, Rabu (13/11), mengatakan saat ini AKBP RM belum diperiksa. Kasus penculikan, perampokan, dan pembunuhan terjadi pada 23 September 2013. Setelah dinyatakan hilang jenazah Wendy Evelin ditemukan warga di Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara pada Oktober. Jenazah Nur Hasanah ditemukan pada Sabtu 9 November di Meluhu Kabupaten Konawe.

Dalam kasus itu, pihak kepolisian telah menangkap tiga pelaku pembunuhan yakni Andi Samsuddin sebagai salah seorang makelar kasus di Polda Sultra, Agus selaku sopir mobil, dan Bogar. Jumrin yang juga ikut dalam pembunuhan dua perempuan itu masih kabur dan belum ditemukan. 


sumber: Metro TV
Bagikan Post Ini :
klik Comments
icon 0 Comments

Post a Comment

 
Visit : Twitter | Facebook | Youtube
Copyright © 2013. Halo Kendari - All Rights Reserved
Template Created by Maskolis Redesign By Admin
Powered by Blogger