Artikel Terbaru:
Loading...

Penuh Perjuangan Untuk Melihat Jenazah Adiknya, Lelaki ini Jalan Kaki dari Moramo

Bendera Putih Berkibar di Lorong Mekar Belakang Pura/P2ID (FB/Putra Pertama)
Halo Kendari, Kendari. Jangan menilai buku dari sampulnya. Seperti itulah ungkapan yang diperlihatkan ketika seorang pemuda menolong lelaki gondrong bertato asal Moramo. Putra Pertama menceritakan kisah yang tidak akan dilupakannya ketika menolong lelaki tersebut.

Hal ini bermula ketika lelaki yang dimaksud hendak meminta pertolongan untuk diantar ke suatu tempat sekitar Pusat Promosi dan Informasi Daerah (P2ID) di bilangan Wua-wua, Kota Kendari. Dia mendatangi Putra dan temannya yang tengah duduk-duduk dekat bundaran monumen tank, Andonohu.

Lelaki tersebut mendatangi sambil menangis layaknya anak kecil ke lokasi Putra. 

"Tolong ka Daeng, tolong antar ka ke THR meninggal ki adeku cape ma jalan kaki dari Moramo"

Putra dan rekannya langsung menyuruhnya naik ojek kebetulan mereka bukan tukang ojek.

"Capek ma minta tolong di ojek, antar ka tidak ada yang mau, taksi juga tidak ada" ujar lelaki tersebut sambil menangis-nangis.

Sempat terbesit rasa kasian, namun karena waspada dan takut terjadi sesuatu misal begal, dan modus seperti ini memang sudah sering terjadi, Putra masih ragu-ragu untuk menolong karena kejadian sudah terjadi lewat pukul 1 tengah malam.

"Ku bayar ki ini ada uangku" Ujar lelaki itu sambil mengeluarkan uang 100 ribu yang tediri dari 50 ribu dua lembar dan banyak 2000.

"Minta tolong ka daeng karena meninggal adeku kasian" ujarnya lagi sembari menangis.

Untuk menjelaskan dia sebenarnya orang baik-baik, lelaki tersebut mengangkat bajunya dan Putra Pertama bersama rekannya memperhatikan pinggangnya yang dia takutkan membawa senjata tajam.

Setelah percaya, dan biar lebih aman,mereka berboncengan tiga orang menuju lokasi yang dimaksud tadi di THR (P2ID).

"Kapan meninggal adeta" Ujar Putra
"Tadi siang." Ujar lelaki tersebut
"Kenapa bisa?"
"Tabrakan ki, dari tadi ka jalan ki, tidak ada yang mau tolong ka" timpalnya.

Di perjalanan lelaki itu menangis sambil menyebut nama adiknya.

Dengan perasaan was-was dan takut  akan ada orang yang diduga teman lelaki tadi akan menunggunya ketika masuk jalan yang minim penerangan, seketika perasaan takut dan was-was tersebut hilang ketika sampai di depan lorong yang mengibarkan bendera putih.

Setelah masuk dilorong tadi kemudian ada bendera putih kedua, lelaki tersebut kemudian bilang:

"Disini mi daeng"

Putra yang membawa motor kemudian berhenti di lokasi rumah duka dan melihat beberapa orang keluarga yang tengah berduka. Putra Pertama langsung meminta maaf kepada lelaki tersebut karena telah berburuk sangka.

Lelaki tersebut sempat akan memberikan ongkos jalan namun Putra tidak mengambilnya karena merasa iba atas perjuangannya untuk melihat jenazah adiknya. Keduanya pun memilih langsung pulang.

Kisah Putra Pertama ini dibagikan di group Sultra Watch. Biar menyakinkan apa yang ditulisnya dia kembali ke lokasi rumah duka sambil mengambil beberapa foto untuk dibagikan.

Begini tulisan Putra Pertama yang ditulisnya di group Sultra Watch (Group Tertutup harus bergabung untuk melihat tulisannya)
Astafirullah. Sekedar berbagi Pegalaman yg tdk bisa dilupakan.
Tadi pas jam 1 malam tga11/07/2017. Saya sama 2 org temanku duduk2 di gorengan pas di bundaran tank anduonohu. Kita masi asik cerita2 saya lihat laki2 pake celana pendek bertatto dan gondrong di tengah jalan. Selang berapa menit itu org datang di kita sambil menagis kaya anak kecil sambil berkata. TOLONG KA DAENG TOLONG ANTAR KA KE THR MENINGGAL KI ADEKU CAPE MA JALAN KAKI DARI MORAMO. Jadi kita suruh mi naik ojek saja tapi dabilang. CAPEK MA MINTA TOLONG DI OJEK ANTAR KA TIDAK ADA YG MAU TAKSI JUGA TIDAK ADA sambil menagis2. Saya sama 2 temanku kasian tapi takut jgn sampai begal atau apa karna lewat mi jam 1 malam. Dabilang lagi KUBAYAR KI INI ADA UANG KU. da kasi keluar uang skitar 100 lebih uang 50 2 lembar sisanya uang 2000 banyak. Tapi saya sama temanku masi ragu. Dabilang lagi MINTA TOLONG KA DAENG KARNA MENINGGAL ADEKU KASIAN. masi menagis2 baru begka matanya. Baru pas da angkat bajunya kita berhatikan pinggangnya siapa tau da bawa sajam. Tapi tdk ada ji. Jadi sa bilang yg pentig tdk bohong ki baru tdk bisa ka antar ki kalau sendiri ka jadi saya ajak mi juga temanku 1. dabilang itu org IYE KODONG DAENG BIARMI MINTA TOLONG SKALIKA sambil menagis. Sinimi pale. Jadi kita gonceng 3 dia di tengah. Saya bawa motor sambil was2 sambil waspada juga. Jgn sampai di thr ada temanya menunggu. Sambil bawa motor sa bertanya kapan meninggal ade ta. TADI SIANG. kenapa bisa. TABRAKAN KI DARI TADI KASIAN JALAN KA TDK ADA YG MAU TOLONG KA. tapi sya sama temanku masi kurang yakin. Baru ini org tambah keras menagisnya sambil sebut2 namax adex. Pas di pertigaan THR. dabilang BELOK KANAN KI ( arah ke wayong ) di sini semakin was2 ka karna gelap skali. Enda lama dia suru belok kiri di lorong pertama tdk jauh dari lorong laremba. Disitu saya lihat ada bendera putih di sisi kiri lorong. Sontak tdk sadar mulut ku berucap INNALILLAHI WA'INNALILLAHI ROJIUN sambil merinding bulu kudul ku. Selang beberapa meter masuk di lorong saya lihat lagi bendera putih ke 2. Tdk lama ini org bilang DI SINIMI DAENG jadi saya berhenti baru saya lihat memang betul ada rumah duka dan keluarga yg sedang berduka. Saya langsung tatap ini org yg saya gonceng sambil memohon maaf dalam hati karna suda berburuk sangka sama dia. Astafirullah. Yg lebih tdk tahan ka lagi pas di tanya ka sama keluarganya BIAR MI DIA DISINI DULU BESOK PI BARU DIA PULANG KARNA ADEYA INI YG MENINGGAL KASIAN. Mereka kira saya temanya itu org. Jadi saya bilang anu om saya ketemu dia di bundaran tank dia minta tolong di antar ke sini. Keluarganya kaget baru langsung berdiri semua ucapkan trimakasih. 
Itu org kasian da mau kasi kita ongkos antar tapi tdk kita ambil. Sa langsung pulang sama temanku sambil merasa ibah. Atas perjuanganya untuk bisa lihat jazatnya adex kasian.
Rumah duka di thr kalau dari uwa2 belok kanan arah ke wayong. Baru belok kiri lorong pertama.
Sumpah tdk bisa di lupa kasian.
Maaf saya sama teman cuma jaga2 ji tdk bermaksud apa. Semoga keluarga yg di tinggalkan alm bisa tabah amin

Kondisi Lorong Belakang THR yang dimaksud (Putra Pertama)

Postingan Putra Pertama

Apa yang dituliskan oleh Putra banjir pujian karena telah menolong orang yang susah meski awalnya ragu dan was-was. Sebagian berkomentar bahwa kita tidak boleh melihat sesuatu dari tampangnya saja. Tapi jangan jadikan tampang sebagai patokan bahwa yang  bertato dan gondrong benar-benar berbuat jahat namun didalamnya ada hati yang sedang bersedih dan rapuh.

"Rasa was2 dan curiga tdk ada salahnya..asal tidak menuduh.karna menuduh lebih kejam dari membunuh.

Kita berdoa.mhon perlindungan dari yg maha esa.(allah swt)..insaallah lancar dan terselamatkan." Komentar Zieyan Iyan

"Saya tidak kenal anda tapi saya katakan Anda Hebat." Ungkap Kasmal Palanna

-----
Halo Kendari

Bagikan Post Ini :
klik Comments
icon 0 Comments

Post a Comment

 
Visit : Twitter | Facebook | Youtube
Copyright © 2013. Halo Kendari - All Rights Reserved
Template Created by Maskolis Redesign By Admin
Powered by Blogger